Tuesday, March 14, 2017

Rangkuman Materi Cuti ( Kepegawaian )



CUTI                          


A.      PENGERTIAN

Cuti adalah hak pegawai negeri sipil berupa izin tidak masuk kerja yang dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu.

Pelaksanaan cuti hanya dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu apabila kepentingan dinas mendadak. 


B.      DASAR HUKUM

1.       Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999.

2.       Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil.

3.       Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 01/SE/1977  tanggal 25 Februari 1977 Tentang Permintaan dan Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil.

4.       Keputusan Bersama 3 Menteri mengenai Cuti Bersama.
 

C.      PROSEDUR PENGAJUAN CUTI

1.       Pegawai Negeri Sipil yang akan mengambil Cuti melakukan konsultasi dengan petugas Kepegawaian yang menangani Cuti ;

2.       Pegawai Negeri Sipil mengambil Formulir Cuti dan mengisi sesuai dengan jenis Cuti yang diambil;

3.       Pegawai Negeri Sipil mengajukan Formulir Cuti kepada Atasan Langsung untuk mendapat persetujuan;

4.       Pegawai Negeri Sipil mengajukan permohonan Cuti pada Pejabat yang berwenang memberikan cuti;

5.       Kasubag menerima disposisi permohonan cuti dari PNS dan meneruskan kepada petugas untuk diproses;

6.       Petugas membuat Konsep surat cuti, mengajukan pada pimpinan untuk dikoreksi, dengan menyertakan data dukung dari PNS pemohon;

7.       Mengetik konsep surat cuti sesuai koreksi pimpinan, memberi nomor dan menggandakan;

8.       Mengajukan pada pimpinan untuk diparaf dan menyerahkan pada petugas untuk ditanda tangani oleh Pejabat berwenang;

9.       Menerima surat Cuti yang telah ditanda tangani Pejabat berwenang, memberikan kepada PNS yang bersangkutan dan mengarsipkan.


D.      JENIS CUTI


1.       CUTI BESAR

Ketentuan cuti besar :

a.    Cuti besar diberikan kepada pegawai yang telah bekerja sekurang-kurang 6 tahun secara terus menerus.

b.    Lamanya cuti besar adalah 3 bulan.

c.    Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunannya dalam tahun tersebut.


2.      CUTI TAHUNAN

a.      Cuti tahunan diberikan kepada pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara terus-menerus.

b.      Lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja.

c.       Yang berhak atas cuti tahunan adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil kecuali guru dan dosen.

d.      Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.

e.      Cuti tahunan yang tidak diambil lebih dari 2 tahun berturut-turut dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun tersebut.


3.       CUTI SAKIT

a.    Pegawai yang sakit lebih dari 2 – 14 hari harus mengajukan permintaan  secara tertulis dengan melampirkan surat keterangan dokter.

b.    Pegawai yang sakit lebih dari 14 hari harus mengajukan permohonan secara tertulis dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk Menteri Kesehatan.

c.    Bagi pegawai yang telah diuji kesehatannya dan dinyatakan tidak bisa sembuh dari penyakitnya akan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.

d.    Pegawai wanita yang mengalami keguguran berhak mendapat cuti sakit paling lama 1 ½ bulan dengan melampirkan surat keterangan dokter.

e.    Jika masa cuti sudah habis, maka surat izin sakit perlu diperbaharui seminggu sekali.


4.      CUTI BERSALIN

a.      Untuk persalinan anak Pegawai Negeri Sipil yang pertama dan kedua berhak atas cuti bersalin.

b.      Lamanya cuti bersalin adalah 1 bukan sebelum dan 2 bukan sesudah persalinan.

c.       Pegawai Negeri Sipil yang ingin mendapatkan cuti bersalin dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dan cuti akan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang.


5.      CUTI KARENA ALASAN PENTING

a.      Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti paling lama 2 bulan.

b.      Dalam hal yang mendesak sehingga pegawai tidak bisa menunggu keputusan dari pejabat yang berwenang memberikan cuti, maka pejabat tertinggi di perusahaan tersebut dapat memberikan izin sementara.

c.       Pemberian izin sementara dalam hal mendesak harus segera diberitahukan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti oleh pejabat yang memberikan cuti sementara. 


6.      CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA

a.      Diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus-menerus.

b.      Lamanya cuti diluar tanggungan negara adalah paling lama 3 tahun, dapat diperpanjang paling lama 1 tahun jika terdapat alasan yang kuat untuk memperpanjangnya.

c.       Selama menjalankan cuti diluar tanggungan negara, Pegawai Negeri Sipil tidak berhak menerima pengahasilan dari negara dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja.

d.      Setelah habis masa cutinya, Pegawai Negeri Sipil yang tidak melaorkan diri kembali kepada instansi induknya akan diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.